Proses kehamilan melibatkan sejumlah faktor: usia, keturunan, anatomi organ tubuh, kondisi kesehatan
fisik dan mental, serta waktu yang tepat. Sejumlah kiat berikut
diharapkan membantu mewujudkan keinginan Anda dan pasangan untuk
cepat-cepat punya momongan. Selamat mencoba!
1. Pola makan harus sehat. Rahim
Anda sebagai calon “rumah” janin, tentu harus dioptimalkan kondisinya.
Tingkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, dan air putih untuk kelancaran
proses metabolisma tubuh Anda. Bila perlu, konsumsi suplemen, misalnya
asam folat. Konsumsi asam folat 0,4 mg setiap hari selama 3-4 bulan
sebelum hamil, akan menurunkan risiko janin menderita gangguan tabung
saraf, misalnya spina bifida sebesar 70%.
2. Tinggalkan kebiasaan buruk. Hindari rokok dan minuman beralkohol. Kebiasaan merokok, misalnya, terbukti meningkatkan risiko keguguran.
3. Kompak, dong!. Namanya juga kehamilan, calon ayah pun harus prima kesehatannya. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma, calon ayah
sebaiknya menghindari celana dalam yang ketat dan terbuat dari bahan
sintetis, mengurangi konsumsi minuman berkafein dan berhenti merokok.
4. Gerak, dan bergerak. Konsultasilah ke dokter untuk mendapatkan saran jenis olahraga yang paling sesuai untuk Anda, juga suami.
5. Berjemur, yuk!.
Vitamin D mempengaruhi kesuburan pria maupun wanita. Pria dengan kadar
vitamin D di bawah normal, terbukti meningkatkan kadar sejenis asam
amino di dalam darah, yakni homosistein, yang bisa mengganggu
pembentukan sel sperma. Hal serupa terjadi pada wanita. Kebutuhan
vitamin D juga bisa dibantu dengan berjemur di pagi hari sekitar 20
menit.
6. Infeksi? No way! Penyakit
infeksi, seperti tosksoplasma dan penyakit menular seksual, yang tidak
diobati dapat menghambat terjadinya kehamilan. Periksa ke dokter untuk
memastikan.
7. Cek masa subur. Proses
pembuahan harus terjadi pada waktu dan kondisi yang tepat. Artinya,
hubungan intim sebaiknya dilakukan pada saat Anda dalam masa subur.
Mengingat tidak semua siklus haid wanita teratur, sebaiknya Anda tidak
hanya menggunakan satu cara, misalnya panduan kalender, dalam
memperkirakan masa subur. Selain itu, tidak ada salahnya Anda coba
gunakan alat pendeteksi masa subur yang banyak tersedia di pasaran.
8. “Intim” sebelum masa subur. Begitu masuk ke dalam tubuh Anda, sel-sel sperma sebaiknya langsung bertemu dengan sel-sel telur yang sudah matang.
9. Posisi tepat. Pilihlah
posisi hubungan intim yang memungkinkan Anda berfungsi sebagai
“mangkuk” yang menampung sel-sel sperma. Posisi Anda di bawah dan
pasangan di atas adalah pilihan tepat. Bila perlu, letakkan bantal di
bawah panggul untuk memudahkan Anda bertahan pada posisi tersebut,
paling tidak selama 20-30 menit. Jangan langsung bangun dan berdiri
begitu selesai berhubungan intim.
10. Cukup 3 kali seminggu.
Pria kadangkala membutuhkan jeda sekitar 3 hari sebelum mampu
menghasilkan sel-sel sperma dalam jumlah yang optimal untuk pembuahan.
Untuk itu, hubungan intim tidak perlu setiap hari karena justru akan
melemahkan sel-sel sperma yang dihasilkan. Nikmati saja dan bersikaplah
santai. Sex is fun! Terobsesi dengan “target” harus segera hamil justru
akan membuat Anda stres
sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/prakonsepsi/Gizi%2bdan%2bKesehatan/10.jurus.cepat.punya.anak/001/001/1632/1/1
No comments:
Post a Comment